Banyak yang bertanya, apakah kamu bangga menjadi Bangsa Indonesia?tentu saja saya bangga menjadi Bangsa Indonesia. Hal tersebut terdiri berbagai macam alasan mengapa saya bangga menjadi Bangsa Indonesia, yaitu :
- Saya bangga pada Bahasa Indonesia. Karena ternyata Bahasa Indonesia itu begitu kaya artikulasi sehingga kita tidak terlalu sulit mempelajari bahasa asing yg lain. Bandingkan dengan orang-orang bule yg mayoritas kesulitan melafalkan huruf ‘R’ dengan sempurna. Selain itu, kita harus bersyukur bahasa Indonesia mengandung banyak serapan dari bahasa lain dan tidak asli bahasa Melayu.
- Saya bangga pada Kekayaan Indonesia yg menyebabkan bangsa kita tidak pernah sepi dari ancaman bangsa lain yg ingin merebut kekayaan kita. Berabad-abad yg lalu, bangsa kita dijajah karena kekayaan alamnya. Saat ini pun, bangsa kita tak pernah lepas dari lirikan penjajah (dengan metode lain, tentu saja) masih karena kekayaan yg sama.
- Saya bangga pada Harga Diri Bangsa Indonesia. Bangsa kita masih punya harga diri untuk tidak mengklaim budaya bangsa lain sebagai budayanya.Kita juga tidak pernah mengklain tempe sebagai makanan nasional Indonesia, meski tempe telah mengisi perut bangsa kita sejak jaman bahuela. Kita sudah terlalu kaya, jadi tidak perlu lagi mengklaim budaya orang lain.
- Saya bangga pada Bangsa Indonesia yg telah dengan gagah berani berjuang hidup dari tindasan ekonomi.
- Saya bangga pada hutan Indonesia. Hutan kita adalah salah satu dari paru-paru dunia, bahkan mungkin satu-satunya paru-paru Asia.Seandainya negara tetangga itu dimasukkan box kaca, dan dibiarkan menghirup O2 hasil taman-taman nasionalnya saja, saya yakin tak lama mereka akan mati lemas. Justru karena saking besarnya produksi O2, sangat sulit menjinakkan api yg terlanjur membakar hutan itu. Tetap, di sini saya tidak membenarkan pembakaran hutan. Apapun alasannya, saya menentang pembakaran hutan itu.
- Saya bangga pada kebudayaan Indonesia. kebudayaannya begitu kaya dan beragam. Bangsa kita pun terus dibajak oleh negeri yang pernah dijajah oleh inggris ini. Sebut saja, batik, keris, rendang, angklung, lagu rasa saya nge, wayang, reog ponorogo, sampai yang paling terbaru klaim tarian pendet dalam iklan promosi pariwisata negeri tersebut. Sungguh tindakan yang sangat menyakiti hati bangsa kita yang memiliki kebudayaan tersebut sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar